Calligraphy
.jpg)
Aku diciptakan dengan otak yang pas-pasan.
Aku diciptakan dengan tubuhku yang kurus.
Aku diciptakan dengan wajah yang tidak tampan (tapi menurutku sendiri aku ini tampan, karena ini pemberian-Nya).
Aku diciptakan dengan sifat yang pendiam.
Aku diciptakan dengan segala kesederhanaan.
Namun aku bersyukur dengan itu semua. karena nikmat dari-Nya yang terbaik untukku.
Aku diciptakan dengan tangan ajaib.
Kau tahu kenapa aku bilang begitu? Aku sungguh bersyukur dengan tangan pemberian-Nya ini. karena tangan ini sungguh bermakna untukku. tangan ini adalah nikmat yang paling aku rasakan. aku tak tahu bagaimana seandainya aku tak punya tangan ini. mungkin aku tak akan bisa menunjukkan isi hatiku pada semua orang. tanpa tangan ini aku tidak akan bisa menunjukkan kelebihanku. dan tanpa tangan ini aku tak akan menjadi siapa-siapa.
Duniaku seakan disinari cahaya surga oleh-Nya. peristiwa itu adalah pemberian-Nya yang takkan ku lupa. dan dua orang itu seakan membuka kulit jiwaku sehingga aku tahu apa isi jiwaku.
Suatu hari, terjadi keributan kecil di ruang kelas 5A. sebuah pengumuman menjadi daya tarik begitu
.jpg)
Hari itu di awal semester pertama wali kelasku berkata, kalau akan ada dua ekstra kurikuler yang gurunya didatangkan dari luar sekolah. guru itu mengajar dua ekskul itu, seni rupa dan kaligrafi. dan menurut ceritanya, dia sangat jago menggeluti dua kegiatan itu. jago melukis dan jago bikin kaligrafinya. sudah banyak prestasi yang dia dapatkan.
Dan aku pun ikut tertarik dengan kegiatan ekskul itu. sayangnya aku harus memilih salahsatu dari keduanya. aku rasanya tak bisa memilih.
Seni rupa. aku lebih dari suka dengan ini. rasanya aku memang diberi bakat kesenian ini oleh-Nya. sejak kecil aku selalu corat-coret dinding. tak kenal siang atau malam. aku selalu merasa tidak puas kalau hanya coret-coret di kertas gambar. dan rasanya aku seperti melukis sesuatu di dinding. tapi setelah aku lihat sendiri coretanku, ternyata aku sadar kalau coretanku itu jeleknya minta ampun. untung aja aku tidak sampai dimarahi habis-habisan oleh kedua orangtuaku. gimana nggak dimarahi, lha emang aku ini masih balita waktu itu. tapi sampai sekarang rasanya aku masih ingat, walau tidak begitu jelas, bagaimana coretanku waktu itu. coretan isi hatiku.
Kaligrafi. itu yang membuat aku bangga terhadap Islam. ia mempunyai kesenian yang begitu indah mengalahkan kesenian manapun. lihat saja, kalau ada pameran kaligrafi. pasti banyak yang datang untuk melihat. bahkan tidak hanya melihat. sebagian dari mereka pun akan tertarik untuk membelinya. dan terkadang yang mereka beli tidak cukup satu, tapi lebih. dan mereka tak peduli berapa pun harganya. dan yang mereka tahu dan yang hanya ada di pikirannya adalah,
INDAH
indah. menurutku bukan hanya indah. tapi juga menakjubkan.
sungguh Allah telah membuat Islam menjadi indah karenanya. dan sungguh manusia telah menuliskan kalimat-Nya dengan begitu indah dan menakjubkan. Islam memberikan se
.jpg)
aku sangat menginginkan ada seorang guru kaligrafi untuk mengajakku menuju bagian dunia Islam yang begitu indah ini. untuk mengagumi Islam, untuk menambah taqwaku kepada-Nya. tapi aku sulit menemukan orang yang pas untuk itu. dan sampai kini hanya hatiku sendiri yang mengguruiku menuju kepadanya. karena hanya hatiku yang paling mengerti apa maksudku, apa hasratku, dan bagaimana diriku.
ia membuatku ada
ia membuatku hidup
ia membuatku lebih berarti
ia membuatku berhati-hati
ia membuatku mengerti
ia membuatku lebih teliti
ia membuatku kagum
ia membuatku bahagia
ia membuatku tenang
ia membuatku tersenyum
ia membuatku berwarna
ia membuatku berpengetahuan
ia membuatku belajar yang lebih baik
ia membuatku lebih maju
ia membuatku mencoba pada hal yang baru
ia membuatku yakin kalau aku,
PASTI BISA...!!!