Schools

SD ISLAM TOMPOKERSAN LUMAJANG
Aku sekolah di SD Islam Tompokersan Lumajang.

Pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini, aku merasa sekolah ini begitu megah. Nuansa Islam begitu kental. Rasanya aku akan bahagia bersekolah di sana.

Hari pertama di sekolah, aku merasa semuanya serba baru. orang-orang di sekitarku tidak ada yang ku kenal. tak ada teman TK, tak ada saudara. yang ada cuma kakakku yang waktu itu sudah kelas 6. tapi semua sepertinya baik.

Gimana ya, rasanya?

Aneh!!!

gimana nggak aneh? aku di sana banyak dikerubuti teman-teman kakakku. kakakku itu kan cewek, jadi yang mengerubuti aku itu pastinya cewek-cewek. Ampun deh! dicubitin, diceritain ini itu, pokoknya semuanya pada pengen ngomong sama aku. tapi sayangnya, aku ini orang yang pendiam. jadi, aku cuma jawab seperlunya aja. tapi sifat pendiamku itu ternyata malah bikin temen-temen kakakku tambah gemes. itu yang aku rasain.

Hari-hari aku jalani di sekolah ini.

Bagagia

Sedih

Tapi benar-benar menyenangkan begitu aku mengingatnya.

Sampai kelas enam, aku merasa kehidupanku di sekolah ini sangatlah lama. enam tahun ada di sana. sampai akhirnya aku menjadi anak yang cukup pintar. aku mengatakan cukup pintar karena aku nggak mau gara-gara aku bilang "aku pintar" malah kepintaranku itu dicabut oleh Allah. dan aku pun meninggalkan sekolah ini dengan sejuta kenangan bersama orang-orang tercinta.

Kata ibuku, aku disekolahkan di sana karena ibuku ingin aku menjadi seperti kakekku yang seorang kyai di lingkungan tempat tinggalku. aku disekolahkan di sana mengikuti kakakku. cerita ibuku ini aku dapatkan sewaktu aku sudah SMP.

Dan aku mencatat kenangan di sekolah ini dengan kata

INDAH

SMPN 1 LUMAJANG
Setelah enam tahun di SDI, aku melanjutkan sekolahku di SMPN 1 Lumajang. ini adalah sekolah impian. walaupun awalnya aku ragu untuk sekolah di sini, tapi untuk membahagiakan orangtuaku aku akhirnya sekolah di sini.
Di kelas paling awal, aku ditempatkan pada kelas yang lebih banyak anak yang benar-benar tidak karuan. aku menganggapnya begitu karena banyak kenangan buruk di kelas itu. dan banyak kasus yang terjadi di sekolah, itu pun kebanyakan dari kelasku. benar-benar menyusahkan. padahal, aku ingin kelas yang penduduknya tenang dan begitu bersahabat serta tidak banyak tingkah.
Di kelas 8, aku menemukan banyak teman baru. semuanya asik dan lebih baik dari kelasku yang sebelumnya. kenangan terburuk yang pernah dialami kelas ini adalah waktu sedang pelajaran Agama.
Ceritanya, waktu itu guru kami-Bu Asliyah-sedang keluar dan sibuk. dan kelas kami pun bebas. ada yang main bola, ada yang keluar kelas dan duduk-duduk di depan kelas. tapi aku nggak ikut mereka. aku tetap di meja sambil baca buku.
Beberapa menit kemudian, kelasku ribut. dan kelasku pun jadi ramai. tanpa di diduga, tiba-tiba datang Bu Martiniyang sedang mengajar di kelas sebelah. dan beliau pun marah-marah nggak karuan.
AAAAAAAAAAAAHHHHHH...!?
Malapetaka itu datang!!!!
Gara-gara keributan yang terjadi, kami semua disuruh keluar menuju lapangan dan kami pun disuruh berdiri di sana sampai jam pelajaran selesai.
Aduh, gimana nggak malu? aku yang biasanya nggak ngapa-ngapain dan nggak buar banyak ulah, sekarang malah kena kasus.
Tapi, yang membuat aku beruntung, seorang guru yang lagi ngajar Bahasa Indonesia merasa keganggu dengan keberadaan kami. dan yang membuat kami senang, beliau menyuruh kami kembali ke kelas.
Kelas terakhir, aku ditempatkan pada kelas 9E, kelas yang asik. soalnya banyak ketemu sama teman-teman kelas 7 dulu. yang membuat kelas ini aku anggap asik, anak-anak kelas ini penuh toleransi. kalo ada yang lagi susah, semuanya pasti ikutan susah. dan kalo kita mau ada acara kelas dan butuh banyak uang, kita nggak bakal maksain uang yang kita butuhin sama anak yang emang nggak mampu buat bayar.
Aku benar-benar bangga dengan kelas ini.

Dan sekarang, aku lagi bingung nyari sekolah lanjutan. SMA 2 Lumajang atau SMA 1 Lumajang ya?